Faktanya, ada yang namanya kecerdasan jalanan (Street Smart) dan ada yang namanya kecerdasan sekolah (School Smart atau Book Smart). Banyak orang tua mengharapkan anaknya sukses di sekolah, nilai yang bagus. Tapi, apakah itu menjamin kesuksesan anaknya dalam kehidupan? Sebaliknya, banyak yang sukses di jalanan dan menganggap pendidikan itu isinya teori, dan nggak penting. Apakah benar? Bagaimana tipsnya mengembangkan Street Smart? Kali ini perbincangan dalam Smart Emotion di Radiotalk SmartFM, menghadirkan Bp.Anthony Dio Martin yang akan mengupas soal Street Smart vs School Smart ini.
Mengapa sih obrolan soal topik ini penting?
Saat ini, sering terjadi fenomena dimana saling menuding dan saling meremehkan. Yang punya gelar tinggi di sekolah atau kuliah, meremehkan yang nggak pernah sekolah. Bahkan dalam seleksi kerja, dalam pemilihan jodoh sekalipun, yang namanya gelar sangat diagungkan! Namun sebaliknya yang sukses dan berhasil tanpa gelar, seringkali meremehkan sekolah.
So, Street Smart itu sebenarnya apa sih?
Street smart itu adalah lawannya school smart atau book smart! Ini merupakan kecerdasan lewat pengalaman lawan dari kecerdasan yang diperoleh lewat buku. Street smart adalah kecerdasan praktis, yang berasal dari pengalaman dan lapangan. Jadi ini ada kaitannya dengan bagaimana caranya kita bertahan hidup dan memecahkan masalah yang kita hadapi, karena kita bisa membaca situasi dengan baik serta memberikan solusi yang praktis!
Sebenarnya, ada beberapa elemen penting dalam street smart yakni (1) Biasanya dari pengalaman di lapangan; (2) Penting buat survival skils kita; (3) Memecahkan masalah secara praktis dalam kehidupan kita sehari-hari.
Contohnya begini, ada teka-teki. Anggaplah dirimu adalah laki-laki masih lajang, dan kamu sedang menyetir di tengah hujan. Tiba-tiba sampai di perhentian bisnis. Di situ ada 3 orang. Nenek tua sakit yang mau ke RS, teman cowok sahabat baikmu, ada cewek kenalanmu yang kamu taksir dan tampaknya dia juga naksir kamu. Tapi, mobilmu kecil hanya muat dua orang. 1 supir dan 1 penumpang. Siapakah yang akan kamu bawa?
Buat soal di atas, kalau school smart atau book smart maka jawabannya adalah yang dibawa nenek yang sakit dong! Karna kan harus membantu yang sedang kesulitan. Tetapi, orang dengan school smart mungkin akan berkata, “Saya akan turun, menyuruh teman saya yang bawa mobil ke RS untuk bawa si nenek itu, lantas saya akan menunggu bis bersama cewek itu!”
So, Street Smart atau School Smart, mana lebih penting?
Sebenarnya sih, dua-duanya sebenarnya penting. Why? Mengapa school smart penting. Pertama, kalau kita perhatikan yang namanya teori itu datangnya dari mana sih? Pastinya dari pengalaman. Jadi konsep atau teori itu membuat kita jadi lebih mampu memaknai sesuatu! Selain itu, di school smart kita berlatih daya analisa dan nalar. Artinya, school smart membuat kita bisa memiliki daya Analisa terhadap suatu masalah, dan serta punya daya nalar yang baik. Misalkan yang dulunya sekedar tahyul, jadi sekarang bisa dijelaskan secara ilmiah!
Lantas, bagaimana dengan street smart? Street smart itu sifatnya praktis dan, aplikatif. Membantu kita menyelesaikan masalah saat itu juga! Orang yang memiliki street smart biasanya lebih adaptif dalam menyikapi sesuatu. Bagi mereka, situasi berbeda, langkah yang diambil juga harus berbeda. Bagi mereka juga, misalkan di buku ngajarin begini, tapi dalam prakteknya bisa nggak seperti itu.
Makanya, ada kisah menarik dari penulis buku “What They Don’t Teach You At Harvard Business School” McCormack yang menarik. Ia mengkritik pendidikan yang tidak praktis dan banyak hal yang diperlukan tapi nggak diajarkan. Baginya, sukses dari Harvard itu tidak menjamin! Ada juga, Chris Haroun, seorang professor bisnis yang juga menulis buku: “101 Hal Yang Tidak Diajarkan di Sekolah Bisnis”
Apa sih tips-nya buat bisa melatih Street Smart itu?
Ingatlah untuk mempraktekkan 5 langkah untuk melatih street smart ini:
1.Learn from mistake. Gagal, nggak apa tapi belajarlah dari kesalahan itu. Ingatlah apa yang kamu bisa pelajari dari kesalahan itu dan jangan bikin lagi kesalahan itu! Jadikan itu sebagai wisdom buat hidupmu.
2.Use your intuition dan test it. Belajar pakai intuisimu dalam suatu situasi dan coba tes hasilnya. Tanyakan pada dirimu: “Menurut perasaanku, bagaimana situasi ini?” dan coba tes benar atau nggak intuisi itu! Terus berlatih dengan intuisi itu, lama kelamaan maka itu akan menjadi sesuatu yang terlatih.
3.Meet more people and learn from them. Ketemulah degan banyak orang dan dengarkan. Simaklah sharing mereka dan cobalah untuk belajar dari mereka.
4.Ask for help and question! Ketika tidak tahu dan tidak paham, bertanya sama yang lebih pintar dan belajarlah. Orang selevel Steve Jobs pun bertanya kepada Hewlett Packart untuk belajar, waktu di masa mudanya. Hanya saja, saat bertanya jangan nagging (menuntut jawaban cepat) dan mintalah secara sopan!
5.Cari lah mentor street smart! Sebagai contoh Donald Trump aja punya ayahnya sendiri yang mengajarinya dengan street smart! Mungkin orang banyak yang membencinya, tapi nyatanya dia adalah pebisnis sukses yang pernah bangkrut dan ternyata bisa bangun kembali! Carilah mentor street smart untuk mengasah ketajaman berpikir praktis Anda!
Jadi, apa kesimpulan terakhir di radiotalk kali ini?
Catatan pentingnya. Cerdas di sekolah, belum tentu menjamin sukses di kehidupan. Sekolah adalah bekal pesiapan, tapi juga perlu belajar dari pengalaman. Karena itu, jangan pernah meremehkan pengalaman di jalanan. Banyak hal yang ternyata tidak bisa sekolah dan universitas ajarkan, yang perlu terus-meneruskan kita pelahari dan latihkan. Karena kehidupan akan terus menerus memberikan pelajaran. Sekolah hanya memberikan ide dan teori, tapi kamulah yang harus tahu kpan menerapkan. Karena itulah, kecerdasan di sekolah tidak ada artinya tanpa disertai dengan kecerdasan jalanan.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |