Siapa yang bisa tahu kalau biacara soal nasib pekerjaan kita? Coba simak nasib dua orang berikut ini.
Ketika bisnis terpuruk di tahun 2015 lalu, Tito terpaksa harus mengirim CV dan melamar pekerjaan lagi. Sesuatu yang tidak mudah baginya tatkala perusahaan Multi Level Marketing dimana ia bekerja ternyata harus melakukan PHK besar-besaran. Ini untuk ketiga kalinya ia mengalami situasi yang demikian. Kejadian pertama ia alami selang beberapa tahun setelah ia lulus di tahun 1996.
Ternyata dua tahun kemudian yakni di tahun 1998, saat terjadi krisis moneter, bank dimana ia bekerjapun ternyata melakukan PHK besar-besaran. Jadilah Tito jobless alias nganggur. Lalu, kejadian terjadi lagi di tahun 2009, seteah ia merasa sudah mapan bekerja di perusahaan jasa kredit mobil, ternyata PHK kembali ia rasakan. Bersama puluhan karyawan, Tito diPHK juga. Namun, Tito segera mndapatkan pekerjaannya kembali di sebuah Multi Level Marketing (MLM) yang cukup besar di negeri ini. Namun, PHK kembali dialaminya, di tahun 2015 lalu, Tito terkena lagi gelombang HK bersama dengan ratusan karyawan yang lainnya.
Yang menarik, hanya dalam selang sebulan setelah di PHK Tito bisa segera mendapatkan pekerjaannya kembali. Inilah yang membingungkan bagi beberapa temannya yang sama-sama diPHK. Tatkala ditanya bagaimana Tito bisa segera mendapatkan pekerjaannya kembali dengan cepat, Titopun berkomentar, “Caranya sederhana. Saya cepat Move On. Jangan terus mengingat dan terikat dengan masa lalu. Sebenarnya, dari pengalaman saya sebelumnya, saya sudah belajar tanda-tanda perusahaan yang akan melakukan PHK. Lantas pada saat PHK terjadi, saya sudah antisipasi dan dengan antusias segera mencari pekerjaan”. Kondisi Tito tersebut berbeda sekali dengan kebanyakan temannya yang rata-rata masih shock, tidak percaya ataupun terus menyesali mengapa dirinya diPHK.
Mental yang kuat seperti Tito, juga dialami oleh Nova. Kalau kasus Tito adalah diPHK, kasusnya Nova adalah pindah-pindah boss. Saat tulisan ini dibuat, posisi Nova sudah termasuk yang cukup senior yakni sebagai Deputy Director di sebuah perusahaan farmasi. Dan sebagai perusahaan farmasi besar, boss Nova silih berganti dengan para expat. Dan di tiga kali bossnya yang terakhir, semuanya tergolomg sulit. Banyak yang keluar saat boss bule-nya yang terakhir memimpin. Namun, sementara rata-rata temannya telah keluar, Nova justru mampu membuat dirinya tetap dipercaya oleh boss-bossnya yang silih berganti. Bahkan ada temannya yang lantas bertanya kepada Nova, “Kok bisa ya bertahan dengan boss yang kayak begitu?” Novapun menjawab, “Saya malas pindah karena akan terus beradaptasi dengan boss yang baru tersu-menerus. Setiap kali mengalami boss yang tidak menyenangkan, saya selalu berusaha untuk professional, tidak terlalu memasukkan dalam hati kata-kata dan sikapnya yang kadang tdak menyenangkan”.
Begitulah dua contoh kasus Tito dan Nova di atas menunjukkan kisah dua karyawan yang bisa tetap positif, mampu bertahan bahkan mampu membuat diri mereka bertumbuh di masa-masa yang sulit. Itulah contoh-contoh karyawan yang sakti.
Bagaimanakah kita mendefinisikan karyawan yang sakti itu? Jika kita lihat mental mereka, itulah yang kita sebut karyawan dengan AQ (Adversity Quotient) yang tinggi. Nah, apakah Adversity Quotient itu?
Adversity Quotient adalah kecerdasan seseorang untuk mengatasi berbagai rintangan dan masalah dalam hidupnya. Dan oleh karena memiliki AQ yang baik itulah, kasus seperti Tito dan Nova menunjukkan bagaimana meskipun harus menghadaai kendala, masalah dan tantangan, tetapi mereka bisa tetap bertahan bahkan berkembang dalamsituasi sulit tersebut.
Pertanyaan berikut adalah bagaimanakah kita tahu apakah seorang karyawan memilki Adversity Quotient yang baik ataukah tidak.
Pertama-tama, mereka tidak terlalu memasukkan dalam hatinya tatkala sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Bahasa Inggrsinya, don’t take it personally. Jadi ketika dihina, dikata-katai ataupun tatkala ada peristiwa yang tidak menyenangkan terjadi, mereka tidak membiarkan dirinya larut dan membiarkan dirinya terus terluka oleh kejadian itu. Berbeda dengan kebanyakan orang yang suka baper (bawa perasaan), mereka segera mengatasinya dan cepat bangkit kembali. Salah satu yang menjadi kunci mereka adalah apa yang mereka katakan pada diri merka sendiri (self talk) tatkala mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Mereka bisa menggunakan kalimat-kalimat yang positif buat diri mereka misalkan, “Jangan biarkan orang ini merusak hari-harimu”, “Terserah dia bicara apa, tapi kalau bukan keluar dari pikiran dan mulutmu, berarti itu bukan kamu”, “Mungkin yang ngomong buruk itu moodnya juga lagi jelek”.
Kedua, mereka melokalisir masalah dan tidak membiarkan masalah hidupnya sampai menggangu aspe-aspek lain dalam hidupnya. Misalkan ketika ada masalah di tempat kerja, seorang karyawan berAQ tinggi, tidak membiarkan masalah itu mengganggu kelaurga ataupuan kesehatannnya. Dengan demikian, orang ini tahu bahwa kalau masalah di tempat kerja ya pengaruhnya di temapt kerja, tidak harus sampai merusak mood dan mengganggu seluruh kehidupan kita yang lain.
Ketiga, mereka tahu bahwa masalah ini tidak akan selamanya terjadi. Sepetrti kata pepataha, “Badai Pasti Berlalu”. Jadi tatkal memiliki boss yang tidak menyenangkan, karyawan sakti ini akan berpikir, “Tenang. Tidak selamanya orang ini akan jadi atasan saya”. Dengan pikiran yang demikian, membuat mereka tetap tabah dan tetap optimis bahwa semua permasalahan yang diaami, ujung-ujungnya pasti akan selesai.
Jadi dengan ketiga prinsip itulah, kita bisa mengerti sekarang rahasia dibalik mereka-mereka yang tangguh dalam menghadapi kesulitan dan masalah,
Akhirnya apa yang dilakukan oleh karyawan sakti ini memberikan kita satu catatan, “Badai pasti berlalu. Masalah pasti berlalu. Pastikan setelah badai masalah berlalu, Anda tidak menjadi semakin terpuruk dan justru sikap Anda makin memperburuk masalah itu!” So, sudahkah Anda menjadi karyawan sakti hari ini?
Anthony Dio Martin, “Best EQ trainer Indonesia”, pembicara, ahli psikologi, penulis buku-buku best seller, host program motivasional di radio dan televisi. Website: www.anthonydiomartin.com dan facebook: anthonydiomartinofficial
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |