12 Kompetensi EQ Penting yang Wajib Dimiliki Para Pemimpin!

Seperti diketahui baru-baru ini, Daniel Goleman, sebagai salah satu pelopor EQ di dunia, dalam EQ Summit 2017, memperkenalkan 12 kompetensi penting yang perlu dimiliki para pemimpin. Goleman bersama Richard Boyatzis, menyebutkan 12 kompetensi yang disebut The Crucial Competence. Detail mengenai kompetensi tersebut, sebenarnya saya bahas di artikel ini:

http://www.hrexcellency.com/crucial-competence-12-kompetensi-eq-penting-yang-wajib-dimiliki-para-pemimpin/

Adapun, ke-12 kompetensi itu secara detil adalah:

A. Kesadaran Diri (Self-Awareness), yang dibagi menjadi:

• Kesadaran Emosional Diri (Emotional Self-Awareness)

B. Manajemen Diri (Self-Management/ Self Regulation), yang dibagi menjadi:

• Kontrol Emosional Diri (Emotional Self-Control)
• Orientasi Hasil (Achievement Orientation)
• Pandangan Positif (Positive Outlook)
• Penyesuaian (Adaptability)

C. Kesadaran Sosial (Social Awareness), yang dibagi menjadi:

• Empati (Empathy)
• Kesadaran Organisasi (Organizational Awareness)

D. Relationship Management, yang dibagi menjadi:

• Pengaruh (Influence)
• Bimbingan dan Mentoring (Coach and Mentor)
• Manajemen Konflik (Conflict Management)
• Kepemimpinan Inspiratif (Inspirational Leadership)
• Kerjasama (Teamwork)

Bagaimanakah Anda Mengaplikasikan ke-12 Kompetensi Itu?

Pertanyaan yang paling penting adalah, setelah memahami ke-12 kompetensi tersebut, bagaimanakah kita mampu menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah tips serta strateginya agar kita mampu mengembangkan ke-12 kompetensi tersebut.

Berikut ini adalah beberapa ide serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan serta melaksanakan ke-12 kompetensi tersebut:

(1) Emotional Self-Awareness:

• Secara rutin mengecek suhu emosi Anda saat ini
• Belajar mengenali dan membaca pola ataupun kebiasaan diri Anda dalam berbagai situasi, khususnya kebiasaan yang tidak menyenangkan
• Melakukan refleksi diri dengan mempertanyakan apa motif, niat, intense Anda dalam suatu situasi tertentu

(2) Emotional Self-Control:

• Mempraktikkan “jeda 6 detik” untuk mengontrol emosi yang spontan dan tak terkendali
• Meminta bantuan pihak lain untuk mengingatkan pada saat emosi tidak terkendali
• Mempraktikkan self reminder untuk mengingatkan apa yang akan terjadi kalau emosi tak terkendali itu dibiarkan (dengan mempertimbangkan akibatnya)

(3) Achievement Orientation:

• Membuat daftar tujuan pribadi serta menyiapkan langkah-langkahnya
• Menentukan personal score card yang berisi apakah ukuran keunggulan diri yang ingin dicapai
• Membuat pareto action dengan berfokus pada hal-hal kecil namun berdampak besar terhadap kehidupan

(4) Positive Outlook: kemampuan untuk melihat hal yang positif pada orang lain, situasi ataupun event serta persisten untuk mencapai tujuan, meskipun menghadapi tantangan ataupun kegagalan.

• Membaca kisah-kisah orang sukses yang melewati berbagai tantangan serta belajar dari kisah hidup mereka
• Mengaplikasikan “antisipative thinking”, yakni berharap yang terbaik, bersiap untuk yang terburuk
• Menerima dan terbuka dengan berbagai tantangan dan tingkat kesulitan baru untuk melatih otot-otot agar siap menghadapi berbagai kesulitan dan masalah

(5) Adaptability: Fleksibel dalam menghadapi perubahan, mampu menghadapi berbagai kebutuhan serta mampu menyesuaikan ide ataupun pendekatan yang dilakukan.

• Bersikap terbuka terhadap masukan dan umpan balik dari orang lain
• Menerapkan paranoid thinking dan mencoba terus berdaptasi dengan pendekatan baru
• Mengaplikasikan teknik scenario building dalam menghadapi suatu situasi dengan berbagai alternatif solusinya

(6) Empathy: Kemampuan untuk merasakan perasaan serta pandangan orang lain, mempertimbangkan keinginan orang lain serta melihat petunjuk-petunjuk untuk menangkap apa yang orang lain pikirkan dan rasakan.

• Latihan membaca situasi perasaan dan kondisi orang lain lantas melakukan konfirmasi untuk mengecek pemahaman Anda
• Berusaha menanyakan pendapat dan perasaan orang lain serta menanyakan alasannya
• Menggunakan teknik RAS (Respek perasaan orang, Acknowledge/menghargai alasan mengapa dia merasakan perasaan demikian, serta memberikan Solusi yang mempertimbangkan perasaan orang tersebut)

(7) Organizational Awareness: Kemampuan untuk membaca situasi emosi kelompok serta hubungan kekuasaan dalam suatu group, mengidentifikasi siapa yang berpengaruh, jaringan serta dinamika organisasi tersebut.

• Melatih radar dan kepekaan terhadap kondisi suatu tim
• Belajar membuat sosiogram untuk mengetahui siapa suka dengan siapa ataupun siapa tidak suka dengan siapa
• Membuat peta pengaruh: siapa mendengarkan siapa

(8) Influence: Kemampuan untuk memberikan pengaruh positif kepada orang lain, melakukan persuasi serta menyakinkan orang lain dalam rangka mendapatkan support dari mereka.

• Latihan memberikan apresiasi dan penghargaan positif
• Membangun tabungan emosi yang positif
• Melatih teknik-teknik persuasi termasuk dengan memberikan pernyataan yang disertai dengan alasan yang masuk akal

(9) Coach and Mentor: Kemampuan untuk mempertahankan hubungan serta pembelajaran jangka orang lain dengan cara memberikan umpan balik, bimbingan serta dukungan kepada mereka.

• Berusaha membagikan ilmu Anda dengan mencari orang-orang yang bisa Anda kembangkan keterampilannya
• Memberikan umpan balik kontrukstif kepada orang lain
• Menandai dan meluangkan coaching time untuk anak buah ataupun orang yang perlu Anda tingkatkan keterampilannya

(10) Conflict Management: Kemampuan untuk menolong orang lain melewati situasi yang menegangkan dan emosional, secara taktis menyelesaikan ketidaksetujuan menjadi hal yang dapat dibicarakan baik-baik serta mencari solusi yang bisa diterima semua pihak.

• Meluangkan waktu untuk menyelesaikan konflik, tidak membiarkannya berlarut-larut
• Mempraktikkan teknik alternatif ke-3 untuk mencari solusi yang mengakomodasikan pihak kepentingan yang berbeda
• Berlatih perceptual positive, dengan mencoba memposisikan diri di tempat orang lain serta mempertimbangkan alasan serta kondisi mereka, untuk mencari solusi yang bisa memuaskan kedua belah pihak

(11) Inspirational Leadership: Kemampuan untuk menginspirasi serta membimbing individu maupun group menuju visi yang lebih unggul serta mampu mengeluarkan yang terbaik dari orang lain.

• Membuat quote ataupun kutipan-kutipan bijak yang inspiratif melaui email ataupun status-status di sosial media
• Melakukan short motivational session saat meeting ataupun saat pertemuan
• Mensharingkan kisah-kisah inspitraif diri maupun kisah orang lain yang inspiratif kepada tim

(12) Teamwork: Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain menuju tujuan bersama, berpartisipasi secara aktif, berbagi tanggung jawab dan penghargaan serta berkontribusi terhadap kemampuan tim.

• Mengenali potensi serta kelemahan masing-masing anggota tim
• Berusaha berkontribusi dengan positif kepada tim, melalui kata-kata, sikap, penghargaan, hingga kontribusi yang nyata (tangible) kepada tim
• Melakukan aktivitas informal untuk menyatukan daya kimiawi

Ada berita baik soal ke-12 kompetensi ini, yakni sangat bisa dilatih dan terus dikembangkan. Semoga dengan terus menerus memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan maupun skills kita dalam kompetensi tersebut, kita menjadi pribadi dan pemimpin yang semakin berpengaruh positif bagi organisasi kita.

Tertarikkah agar pemimpin di organisasiAnda bias mengukur dan mengembangkan dirinya dalam ke-12 kompetensi ini? Kami di HR Excellency bisa membantu! Hubungi kami di : 021-3518505 ataupun 021-3862521 ataupun email: info@hrexcellency.com ataupun website: www.hrexcellency.com

Anthony Dio Martin, trainer, inspirator, Managing Director HR Excellency &Miniworkshopseries Indonesia, penulis, executive coach, host radio di SmartFM