HR Excellency & Elex Media Komputindo Mempersembahkan:
Buku Fenomenal, Praktis dan Wajib Baca Buat Para Orang Tua, Pendidik dan Profesional Sibuk!

KETIKA PINTAR SAJA TIDAK CUKUP!

Buku ke 18 Karya Anthony Dio Martin
Penerbit: Elex Media Komputindo

#
#

Pertanyaan Buat Para Orang Tua

1

Yakinkah Anda bahwa pendidikan anak Anda sekarang sudah cukup untuk bekal masa depannya?

2

Yakinkah Anda bahwa nilai rapor anak Anda yang bagus jadi jaminan masa depan mereka?

3

Yakinkah Anda bahwa anak Anda mengidolakan dan menjadikan diri Anda sebagai role model hidupnya?

Kalau Anda berkata TIDAK atau pun ragu-ragu,maka Anda perlu membaca buku ini!

Pertanyaan Buat Para Guru

1

Yakinkah Anda cara mengajar Anda sudah optimal untuk mempersiapkan siswa/i Anda menghadapi tantangan masa depan?

2

Yakinkah Anda, gaya mengajar Anda sudah pas dengan kondisi milenial saat ini?

3

Yakinkah Anda bahwa cara mengajar Anda membuat siswa/i antusias mengikuti pelajaran Anda?

Kalau Anda berkata TIDAK atau pun ragu-ragu,maka Anda perlu membaca buku ini!

Dan tahukah Anda bahwa di Indonesia ini, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 serta data berbagai pusat riset punya hasil yang menarik:
  • 1 dari 3 penduduk kita saat ini tergolong usia anak-anak. Masa depan bangsa akan tergantung bagaimana kita mengelola sepertiga penduduk ini.

  • Anak Remaja di Indonesia yang buta huruf mencapai 10,53% dan inilah kelompok yang rentan dan mudah dipengaruhi informasi yang salah.

  • 3.479 kasus kejahatan terjadi dengan anak sebagai pelaku pidananya dan angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

  • 3,8% remaja di Indonesia pernah menyalahgunakan narkoba di tahun 2017 (Data MenKes). Salain karena coba-coba, juga karena bujukan teman.

  • Data Pew Research Center 2018, mengatakan 70% masalah terbesar remaja saat ini adalah kecemasan atau depresi, bukan narkoba. Dan 61% stress sekolah karena dituntut untuk mendapatkan nilai bagus!.

  • Problemnya lagi jumlah tenaga ahli jiwa (psikiater) di Indonesia adalah yang terendah seASEAN yakni 1 berbanding 300.000 - 400.000 orang.


Itulah bagian dari ALARM soal remaja di Indonesia!

Karena itulah, sejak tgl 5 Oktober 2019, telah terbit sebuah buku yang akan jadi "sahabat" buat para orang tua dan pendidik? Kami persembahkan buku: KETIKA PINTAR SAJA TIDAK CUKUP

#

Mengapa Buku Ini Perlu Dibaca?


Bukan Teori. Buku ini ditulis bukan atas dasar tapi pengalaman menemani para remaja dan anak muda. Sejak tahun 2010, penulisnya (Bp Anthony Dio Martin bersama dengan timnya di HR Excellency) telah menemani ribuan anak muda melalui programnya EQ Youthcamp.

Kemasan Menarik. Buku ini ditulis dengan kisah, kasus, tips serta strategi yang berguna bagi orang tua ataupun pendidik yang ingin mendapatkan insight soal mendampingi anak-anak remaja saat ini.

Gaya Bahasa Enteng. Buku ini tidak dimaksudkan menjadi buku teori yang njelimet. Gaya bahasa dibuat menjadi gampang dan mudah diikuti dengan contoh konkrit.

Rahasianya Dibongkar Disini. Kalau mengikuti seminarnya, mungkin para orang rua atau guru perlu bayar berjuta-juta rupiah. Tapi dibuku ini banyak strategi dan teknik yang disajikan disini sehingga para orang tua dan guru tanpa mengikuti seminarnya bisa mendapatkan pengetahuannya disini.



Apa Saja Hal-Hal Menarik Yang Ada Di Buku Ini?


  • Kisah-kisah nyata anak yang pintar tapi bermasalah

  • Tips menciptakan remaja BBM (Berkarakter,Bahagia, Mulia)

  • 6 Pilar pembangunan karakter yang penting serta bagaimana melatihnya

  • Awas anak ketagihan game dan 7 Tips Gigital Parenting menghadapi situasi itu

  • 7 ciri Toxic Teenager dan 7 tips mengatasinya

  • 8 Tips EQ Parenting

  • Prinsip 5E untuk membangun karakter anak dan remaja

  • Mindfulness parenting, bagaimana tekniknya

  • 4 Ciri keluarga yang tinggi EQnya

  • 5 Ciri keluarga yang rendah EQ

  • Fatherless generation, apa dampak ketidakhadiran sang ayah di rumah

  • 8 Gaya pembunuh pembicaraan orang tua dengan anaknya

  • 7 pendekatan guru cerdas emosi kepada anak didik milenial

  • 7 ciri guru yang rendah kecerdasan emosinya

  • 10,5 tips cerdas emosi buat para pengajar

  • 10,5 tips cerdas emosi buat orang tua

  • 3 step menjadi EQ Coach anak dan siswa

  • Kamus bahasa anak remaja sekarang

  • Melatihkan teknik Rational Emotive Therapy buat anak remaja supaya mandiri mengatasi masalahnya sendiri

  • 8 step pendidikan karakter bagi anak muda yang bisa diajarkan dalam program pengembangan anak muda dimanapun!

  • Dan masih banyak tips lainnya!!!

#

Kepintaran anak, tidak selalu merupakan anugerah. Kalau tidak terdampingi ataupun dituntun dengan baik, maka kepintaran anak-anak ini justru bisa menjadi bencana. Majalah The Economist menyebutnya sebagai KUTUKAN!

Anthony Dio Martin

Master Trainer HR Excellency-MWS International, Speaker, Entrepreneur, Author & Media Personality.

#



Hanya

Rp 65.000Rp 75.000

(belum termasuk ongkos kirim)

#

Berminat dan Tertarik

Membeli buku ini dengan tanda tangan langsung penulisnya?

Buku ini juga dapat dibeli di toko-toko buku besar di seluruh Indonesia! *Tanpa tanda tangan!

#
Mengapa Buku Ini Disebut Buku EQ Parenting?

Karena buku ini menegaskan bahwa IQ saja tidak cukup, khususnya buat masa depan anak kita. Buku ini mengajarkan bahwa IQ perlu dibarengi dengan EQ yakni kecerdasan emosional. Anak muda sekarang butuh EQ yang tinggi. Tujuannya apa? Supaya dia bisa mandiri mengelola dirinya (intrapersonal) dan mengelola orang lain (interpersonal). Namun,supaya anaknya bisa cerdas emosi, maka orang tua dan gurunya pun harus cerdas emosi pula!

Siapa Yang Perlu Baca Buku Ini?

Buku ini diperuntukkan terutama buat para orang tua, pendidik, guru, pembimbing remaja ataupun para eksekutif dan profesional yang bingung untuk mendampingi anak-anak milenialnya.

Apa Kata-kata Orang Yang Telah Membaca Buku ini?


Membaca buku ini sungguh unik. Mengapa? Karena mengingatkan saya pada saat saya berhasil mengatasi masalah & memberi bimbingan kepada para remaja, siswa- siswa SMA yang brandal & suka berkelahi massal. Broken home. Karena kurang perhatian dari ortunya. Mereka banyak yang salah jalur, brutal tak terkendali. Ternyata obatnya sederhana . Sikap cerdas emosi seperti yang dijelaskan di buku ini mampu mengubah keadaan & membawa para muda meraih masa depannya yang hilang jadi cemerlang. Bravo Anthony dio Martin. Sukses kece..kerenn cetaar...

Magdalena Sukartono

Konsultan SDM, Trainer, praktisi & kolumnis rubrik ketenagakerjaan Harian Kedaulatan Rakyat

Saya menyukai bagaimana Pak Anthony Dio Martin menggunakan istilah “Air yang sudah mendidih tapi wadahnya belum siap ... wadahnya hancur dan isinya tumpah”, untuk menggambarkan anak-anak berbakat tapi gagal dalam hidup. Bila Anda memiliki anak-anak generasi millennial, buku ini memberikan model EQ Parenting untuk menghindari “wadahnya hancur dan isinya tumpah” dan menyiapkan landasan karakter yang kuat dalam menyikapi tantangan hidup bagi mereka.

Effendi Harsono

Coroprate HR Manager PT. Wings Surya

Buku Ketika Pintar Saja Tidak Cukup benar-benar buku yang wajib di baca oleh para Orang Tua dan para Pengajar. Buku ini memberikan pencerahan kepada kita sebagai orang tua bahwa mempunyai anak yang pintar secara IQ saja tidaklah cukup, anak juga harus mempunyai Kecerdasan Emosi atau EQ yang baik. Dan semua itu harus dimulai dari orang tua yang cerdas emosi dan Lembaga Pendidikan yang Cerdas Emosi . Dengan membaca buku ini kita juga bisa belajar untuk Memahami Generasi Milenial saat ini. Terima kasih kepada penulis Anthony Dio Martin untuk buku yang hebat ini🙏

Daisy Metria

Human Resource Business Partner Agri Department Head Great Giant Food

Sebagai generasi millenial yang nantinya akan menjadi orang tua, saya disadarkan, bahwa akademis bukanlah selalu menjadi kunci dari semua keberhasilan dalam hidup, dan karakter tidak ditentukan dari seberapa bagus nilai akademis. Buku ini menyajikan banyak tips dengan bahasa yang sederhana untuk pendidikan karakter agar bisa menjadi orang tua dan pendidik yang sadar EQ dan punya EQ tinggi. Sehingga bisa menghasilkan generasi berikutnya yang memiliki karakter dan pendidikan yang baik.

Stefania Yuliana

HR Officer Astra Honda Motor (AHM)

Belum lama ini disuatu acara seminar kecil tentang parenting, seorang ibu bertanya kepada saya: ”di tempat bapak bisa tes IQ”…saya hanya mencoba menjelaskan bahwa IQ adalah hanya salah satu warna dari pelangi dan pelangi itu adalah kepribadian. Setiap manusia tentunya selalu diuji dengan berbagai masalah, namun dengan hanya menempatkan aspek kecerdasan yang akan menyelesaikan masalah tersebut tentunya tidak tepat.
Buku kepepetnya Bro Martin (demikian panggilan akrab saya kepadanya) “KETIKA PINTAR SAJA TIDAK CUKUP” sangat relevan untuk dijadikan salah satu pegangan menyiapkan generasi muda yang KUAT dan TERUJI untuk menyelesaikan permasalahan sesuai jamannya.
SELAMAT MEMBACA DAN MENGIMPLEMENTASIKANNYA, khususnya bagi para orang tua dan guru-guru yang peduli dengan pengembangan karakter generasi penerus dan kemajuan Bangsa Indonesia.

Brigjen TNI (Purn) Drs. T. Irwan Amrun, M.Psi

Direktur Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI)

Sebuah buku istimewa, sangat inspiratif. Tulisan yang memaparkan mengenai parenting yang cerdas emosi. Kekhususan dari buku ini ada muatan pembelajaran cerdas emosi. Penuturan mengalir dengan dialog-dialog ringan, disertai contoh peristiwa. Tips yang disertakan pada bab tertentu menjadi penegasan yang menhantar pembaca ke dalam memahami dan refleksi diri. Para orang tua, pendidik, pendamping anak dan remaja, juga para pemimpin institusi akan terbantu jika setia melatih diri setelah membaca dan memahami isi “Ketika Pintar Saja Tidak Cukup”. Terimakasih Pak Martin untuk buku ini, yang saya hayati sebagai bentuk kepedulian, keprihatinan, dan keterlibatan terhadap generasi muda. Semoga melalui buku ini semaikn banyak orang muda dipersiapkan menjadi generasi yang memiliki mental sehat, kepribadian seimbang, dan cerdas emosi. Salam dalam kasih

Sr. Lestari

OSU/Pendidik

Buku luar biasa buat siapa saja yang peduli generasi muda bangsa. Dibaca dengan nikmat, mengalir indah dengan contoh nyata dan mudah dipahami. Bagi saya yang memiliki anak remaja,buku ini mengevaluasi dan refleksi untuk koreksi apa yang sudah saya lakukan, memotivasi agar bisa lebih baik dan menginspirasi untuk mencetak generasi yang lebih tangguh dengan tips yang diberikan.

Alexandra Aprilina

VP Human Capital PT Combiphar