APA SIH KECERDASAN EMOSI ITU? BEGINILAH PENJELASAN TENTANG EQ MENURUT DANIEL GOLEMAN

Jadi, Apa Sih Kecerdasan Emosi Itu? Mari kita belajar soal EQ Menurut Konsepnya Daniel Goleman! Untuk jelasnya, sebenarnya Anda bisa menyaksikan video belajar soal kecerdasan emosional di link youtube channel saya ini: https://youtu.be/Rf-_m1716Jk

Ayo kita lanjut.
Yang jelas, inilah pertanyaan yang seringkali saya terima di kelas maupun di mail saya:
1. “Apa sih Kecerdasan Emosional atau Kecerdasan Emosi (EQ) itu?” Kok banyak orang membahasnya?
2. Apa bedanya dengan kecerdasan intelektual (IQ).
3. Betulkan Daniel Goleman yang pertama kali menciptakan istilah Kecerdasan Emosional (EQ)?
4. Betulkah Daniel Goleman mengatakan, “IQ hanya berpengaruh 20% terhadap kesuksesan seseorang tetapi 80% ditentukan oleh kecerdasan emosional”?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya saya telah “bocorkan” pada video di atas itu. Intinya adalah begini.

So, Apakah Kecerdasan Emosional itu?
Menurut definisinya orang yang mempopulerkan istilah “kecerdasan emosional” yakni Daniel Goleman, EQ bisa didefinisikan sebagai, “Kemampuan seseorang untuk menyadari dirinya serta mengelolanay, serta kemampuan untuk menyadari orang lain serta mengelola hubungan tersebut secara konstruktif”.

Dengan demikian maka berdasarkan Daniel Goleman, komponen EQ sebenarnya terdiri dari 2 bagian penting. Apa saja? Yakni pengelolaan diri (intrapersonal) serta pengelolaan orang lain (interpersonal).

Lantas, kalau diperluas lagi, pengelolaan diri dibagi menjadi 2 bagian:
(1) Kesadaran Diri (self awareness) serta
(2) Pengelolaan Diri (Self Management).

Selain itu, pengelolaan orang lain juga dibagi menjadi 2 bagian yakni
(1) Kesadaran Sosial serta
(2) Pengelolaan Orang Lain.

Dengan demikian, kita melihat bahwa ternyata bahwa kalau seseorang dianggap memiliki Kecerdasan Emosi yang baik, maka dia memiliki 4 kemampuan ini yakni:
1. Mampu menyadari dirinya sendiri (self awareness)
2. Mampu mengelola dirinya (self management)
3. Mampu menyadari orang lain (social awareness), serta
4. Mampu mengelola orang lain (social management)

Benarkah Daniel Goleman yang Pertama Kali Menemukan EQ?
Jawabannya bukan. Memang sih, seolah-olah dipercaya bahwa Daniel Goleman-lah yang pertama kali menemukan istilah Kecerdasan Emosional. Faktanya itu tidak benar.

Istilah kecerdasan emosional pertama kali digunakan di tahun 1985 oleh dalam disertasi doktoralnya Wayne Leon Payne yang berjudul A STUDY OF EMOTION: DEVELOPING EMOTIONAL INTELLIGENCE; SELF- INTEGRATION; RELATING TO
FEAR, PAIN AND DESIRE. Tetapi, secara mendunia, istilah Kecerdasan Emosional sebenarnya dipakai oleh 2 profesor psikologi terkemuka, John Mayer serta Peter Salovey, di tahun 1990-an awal. Saat itu, kedua professor tersebut yang merupakan teman akrab sama sekali belum tahu bahwa ada disertasi doktoral yang menyebutkan istilah Kecerdasan Emosional. John Mayer dan Peter Salovey, lantas memperkenalkan itu ke dunia akademis. Itulah awal cikal bakal istilah Emotional Intelligence dimulai. Beberapa tahun kemudian, Daniel Goleman yang juga seorang jurnalis Popular Psychology, tertarik dengan konsep tersebut lantas menerbitkan buku tentang EQ. Disinilah, dunia lantas mengenal istilah Kecerdasan Emosional.

Bagaimanapun, dunia tidak bisa melupakan jasa serta memberikan ‘kredit’ kepada Wayne Payne, John Mayer, Peter Salovey, dan terakhir Daniel Goleman yang membuat EQ menjadi sangat terkenal di seluruh dunia. Dan setelah itu, ada banyak konsep, kerangka dan pemikiran soal EQ yang berkembang di seluruh dunia.

Bagaimana Perkembangan Konsep EQ Daniel Goleman?
Kalau dicermati, konsep kecerdasan emosional Daniel Goleman sendiri sempat berubah-ubah. Paling tidak, ada 3 perubahan yang terjadi, sebelum akhirnya konsep yang sekarang dipakai.

Di konsep awalnya dalam buku “Kecerdasan Emosional: Mengapa Lebih Penting dari IQ” di tahun 1995an, Daniel Goleman sempat menyebutkan 5 kompetensi penting yakni:
(1) Kesadaran Diri Emosional
(2) Mengelola Emosi
(3) Memanfaatkan Emosi secara positif
(4) Empati: membaca emosi
(5) Membina hubungan

Lantas, di bukunya yang terbit sekitar 1998 yakni “Working with Emotional Intelligence”, Daniel Goleman menyebutkan 5 komponen Kecerdasan Emosional yakni:
(1) Kesadaran Diri
(2) Pengaturan Diri
(3) Motivasi
(3) Empati
(4) Ketrampilan Sosial.

Barulah di buku-buku berikutnya, khususnya Primal Leadership: Kepemimpinan Berdasar Kecerdasan Emosi, konsep EQ Daniel Goleman lebih tertata yakni mencakup 4 hal penting:
(1) Kesadaran Diri
(2) Pengelolaan Diri
(3) Kesadaran Orang lain
(4) Pengelolaa hubungan dengan orang lain.

Dan, model serta kerangka itulah yang dipergunakan hingga sekarang ini.

Keterangan Gambar: Kerangka Model Daniel Goleman di bukunya “Emotional Quality Management” karya Anthony Dio Martin

Sedikit penjelasan soal kerangkannya Daniel Goleman. Dengan melihat alurnya tersebut, dapat dikatakan bahwa semuanya dimulai dari “Kesadaran Diri” (Self Awareness). Kesadaran diri itulah, yang lantas menjadi dasar untuk mengelola diri (self management), serta menyadari orang lain. Alasannya, dibutuhkan kesadaran diri dulu, sebelum seseorang bisa mengelola dirinya. Selain itu, jika seseorang bisa menyadari dirinya, maka ia punya modal yang baik untuk menyadari orang lain. Dan setelah itu, gabungan antara pengelolaan diri serta penyadaran terhadap orang lain itulah yang akan bermuara di ketrampilan sosial.

Sekali lagi, buat penjelasan detilnya dapat disaksikan di video penjelasan ini.
https://youtu.be/Rf-_m1716Jk

So, ayo mulai sekarang tingkatkan level kecerdasan emosional (EQ) Anda. Sebab, ini termasuk salah satu kompetensi yang dianggap sangat perlu di masa sekarang dan ke depan!

Salam Antusias!
Anthony Dio Martin