
Beberapa hari lalu, sebuah berita menyentak hati kita semua.
Sebuah job fair di Bekasi berakhir ricuh. Ribuan pencari kerja memadati area expo, berebut hanya untuk bisa scan QR code pendaftaran. Belasan orang tumbang karena sesak dan kepanasan. Di antara kerumunan itu, ada yang sudah menganggur lebih dari dua tahun. Ada yang baru saja lulus dan belum tahu ke mana harus melangkah. Ada juga yang mantan karyawan yang kena PHK.
Namun, realitasnya jauh dari harapan. Lebih dari 25.000 pencari kerja hadir, padahal hanya tersedia 2.500-an lowongan. Tak sampai 10% dari mereka yang akan mendapat kesempatan. Sisanya? Harus pulang dengan kecewa, mungkin juga dengan rasa putus asa yang semakin dalam.
Kita hidup di zaman ketika kesempatan kerja menjadi barang mahal. Dan berita ini bukan sekadar berita. Ini adalah peringatan keras untuk kita semua yang saat ini masih memiliki pekerjaan.
Jika Anda sedang bekerja. Baik di kantor, di pabrik, di lembaga pemerintah, di startup, di mana pun. Berhentilah sejenak dan renungkan ini:
Banyak orang di luar sana sedang berjuang keras untuk posisi yang saat ini sedang Anda tempati.
Data dari BPS Februari 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 7 juta orang di Indonesia menganggur. Dan yang mencengangkan, justru pengangguran dari kalangan sarjana yang terus meningkat. Per Februari 2025, ada lebih dari 1 juta lulusan D4 hingga S3 yang belum mendapat pekerjaan. Mereka punya ijazah. Mereka punya motivasi. Tapi mereka tidak punya peluang.
Lalu, bagaimana dengan Anda yang saat ini masih memiliki ID card aktif dan gaji masuk tiap bulan?
Apakah Anda masih mengeluh? Apakah Anda masih setengah hati? Apakah Anda masih bekerja seadanya, sambil menunggu jam pulang?
Mari kita bicara jujur. Dunia kerja hari ini sangat kompetitif. Gelar dan pengalaman bukan lagi jaminan. Yang dibutuhkan adalah kompetensi, loyalitas, integritas, dan kontribusi nyata. Bila Anda tidak menunjukkannya, Anda bukan tak tergantikan. Anda hanya belum digantikan. Dan dalam dunia yang cepat ini, perubahan bisa datang lebih cepat dari yang Anda kira.
Banyak karyawan merasa aman karena status ‘karyawan tetap’. Tapi data menunjukkan bahwa gelombang PHK masih terus terjadi. Dari Januari sampai Maret 2025, hampir 74.000 pekerja kehilangan pekerjaan, dan datanya tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.
Jangan jadikan pekerjaan Anda sebagai beban. Jadikanlah sebagai panggung untuk bertumbuh.
Jika Anda merasa bosan, upgrade diri Anda. Jika Anda merasa tak dihargai, buktikan dulu kontribusimu. Dunia kerja bukan tempat menunggu diberi, tapi tempat untuk membuktikan siapa diri Anda.
Dan jika Anda benar-benar ingin pindah, maka pastikan Anda pergi dengan harga diri, bukan karena kegagalan. Jangan keluar karena tak tahan tekanan, tapi karena Anda naik kelas.
Seperti kata Dave Ulrich:
“The most sustainable source of competitive advantage is your workforce.”
Dan Anda adalah bagian dari kekuatan itu. Tapi hanya jika Anda bertindak seperti bagian penting dari kekuatan tersebut.
Maka hari ini, pulanglah dari kantor bukan dengan keluhan, tapi dengan rasa syukur. Bangun esok pagi bukan dengan berat hati, tapi dengan semangat untuk membangun kompetensi baru. Lakukan pekerjaan Anda dengan sepenuh hati. Karena jika Anda tak mencintai pekerjaan Anda, percayalah, ada banyak yang mau menggantikannya.
Please! Jangan tunggu kehilangan untuk belajar menghargai. Jangan tunggu digantikan baru mulai memperbaiki.
Karena dalam dunia kerja hari ini, kesempatan tidak akan menunggu mereka yang lambat. Dan posisi Anda hari ini, bisa jadi sedang diincar oleh seseorang yang lebih lapar, lebih haus, dan lebih siap dari Anda.
Appreciatelah kerjaan sekarang!
“Don’t take your job for granted. What you waste today, someone else is desperately praying for.”
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |