Di tahun baru Imlek 2018 ini, ijinkanlah saya memulainya dengan sebuah ucapan:
Laksana anjing penjaga, Semoga kesehatan dan kemakmuran yang terkumpul terus terjaga
Laksana anjing pelacak, Semoga semakin banyak peluang dan kesempatan yang bisa terlacak
Laksana anjing penggembala, Semoga kita pun bisa mengiring kehidupan diri dan keluarga kita menuju kebahagiaan sempurna
Di tahun ini, anjinglah yang menjadi inspirasi.
Baca juga: Filosofi Pensil
Masih ingatkah kita tentang berbagai kisah kehidupan anjing yang ternayat bisa menjadi sangat inspiratif. Di Jepang, ada kisah tentang Hachiko yang terkenal. Inilah kisah tentang loyalitas yang luar biasa. Di tahun 1925, pemiliknya professor Hideaburo Ueno meninggal. Si anjingnya ini, Hachiko tidak tahu. Jadi, selama 9 tahun, Hachiko menunggu bolak balik di Stasiun Shibuya, hingga ia mati. Hingga sekarang, patung anjing yang setia inipun masih dibangun disana.
Kisah anjing lain yang luar biasa adalah kisah seekor anjing di kota Mumbai. Namanya Zanjeer. Ini adalah kisah tentang anjing yang ikut bertugas di kepolisian. Dan dalam “karirnya” di kepolisian, si anjing ini ternyata sukses mendeteksi 3,329 kgs bahan peledak RDX, 600 detonator, 249 granat tangan, serta 6,406 amunisi yang berhasil menyelamatnya nyawa ribuan orang. Namun, sayangnya di usianya yang ke 8, Zanjeer mati karena kanker. Namun, sebagai penghormatan baginya, di kepolisian melakukan ucara penguburan seperti layanya seorang pahlawan.
Nah, dari beberapa kisah tersebut di atas, saya ingin padukan dengan berbagai komentar yang positif maupun “miring” di seputar seekor anjing. Saya mengambilnya dari beberapa ungkapan kita yang popular tetang anjing. Maka, hasil gabungan inilah yang jadi intisari inspirasi untuk Anda. Inilah dia 5 inspirasi yang bisa kita petik dari seekor anjing.
Baca juga: 3 Pesan Pembelajaran Di Tahun 2018
Pertama-tama, meskipun banyak dihina dan dicela, banyak anjing yang ternyata memberikan manfaatnya. Paling tidak, anjing melakukan peran sebagai penjaga rumah. Nah, artinya, meskipun Anda pun mungkin dicela dan dihina, tetaplah memberikan suatu manfaat dan kegunaan bagi orang-orang disekitar Anda. Jangan mau kalah dari seekor anjing. Dua ua kisah anjing di Jepang dan di India tadi menunjukkan bahwa anjing ternyata juga bisa memberikan manfaatnya, dengan kesetiaan maupun dengan kemampuannya. Nah, daripada fokus kepada hal-hal buruk yang Anda alami, lebih baik fokuskan energy Anda kepada keunggulan dan kebermanfaatan dirimu.
Kedua, mulai sekarang berbicaralah dengan penuh makna. Masih ingat pepatah yang mengatakan, “Anjing menggonggong kafilah berlalu”. Mengapa kafilahnya belalu? Alasannya, karena gonggongan anjing itu tidak punya makna sama sekali. Nah, supaya orang lainpun bukan hanya sekedar berlalu dan menyepelekan diri kita, bicaralah penuh makna. Jadikanlah diri kita diperhitungkan dan didengarkan dengan menyampaikan hal-hal yang sungguh bermakna, bermanfaat.
Ketiga, jangan hanya ngomong, bertindaklah. Di luar negeri ada pepatah tentang anjing lainnya yakni, “Anjing menggonggong, tidak menggigit”. Artinya, ada orang yang hanya gertak sambal saja. Mereka menggertak, tapi tidak melakukannya. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari kita bertemu dengan orang yang bicaranya lantang, teriaknya kecang. Tapi, hanya itulah kemampuannya. Tatkala akhirnya dihadapkan pada ujian untuk melakukan sesuatu, mereka pun ciut nyalinya. Nah, apakah kamu termasuk orang yang demikian? Yang kuat dan lantang bicaranya, tapi nyalinya ciut ketika harus melakukan tindakan.
Keempat, pernahkah Anda dengar peribahasa “Tuah anjing, celaka kuda”. Dalam masyarakat kita, kalimat ini kurang lebih bicara soal nasib orang yang tidak sama. Bahkan, terkadang, keberuntungan seseorang, bisa jadi kemalangan bagi orang lain. Tapi begitulah kehidupan. Kadang-kadang, apa yang menjadi krisis bagi seseorang, bisa jadi keberuntungan bagi orang lain. Disinilah kita melihat hidup itu sebenarnya relatif. Karena itulah, kadang kita tidak perlu merasa iri ataupun marah dengan kemujuran orang lain. Setiap orang akan punya tuah(keberuntungan)-nya masing-masing. Yang penting adalah terus bergiat dan berkarya.
Dan akhirnya, kebijaksanaan lain yang bisa dipetik dari anjing adalah pepatah, “Manusia Tertarik oleh Tanah Airnya, Anjing tertarik oleh Piringnya”. Disinilah perumpamaan ini mengajari kita untuk membedakan harkat kita dari seekor anjing yang kadang pikirannya sempit. Dikatakan bahwa anjing biasanya lebih tertarik pada piring dan makanannya. Tetapi, manusia hendaknya lebih dari seekor anjing, dalam hal berpikirnya. Manusia mestinya melihat lebih jauh ke depan. Lebih luas. Ini sekaligus juga jadi sindiran. Jadi, kalau kita tidak melihat jangka panjang, hanya orientasi sekarang dan saat ini, mungkin kita jadi nggak ada bedanya dengan anjing.
Nah, semoga di tahun anjing ini membuat kita lebih waspada, lebih tangkas dalam bekerja, bukan hanya pandai berkata-kata saja.
Salam Antusias! Baca juga: 3 Alasan Mengapa Saya Suka Kata Antusias!
Anthony Dio Martin, trainer, inspirator, Managing Director HR Excellency & Miniworkshopseries Indonesia, penulis buku-buku bestseller, executive coach, host di radio bisnis SmartFM, dan penulis di berbagai harian nasional. Website: www.hrexcellency.com dan FB: anthonydiomartinofficial dan IG: anthonydiomartin
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |