Ada sebuah kisah menarik tentang pohon Plane. Ini adalah sejeni pohon yang sangat rindang dengan daun-daunnya. Suatu ketika diceritakan, ada dua pelancong yang berhenti di bawah pohon tersebut. Mereka berteduh karena kepanasan. Dan setelah sejam lebih mereka berteduh. Satu pelancong mulai berkata kepada yang lainnya. “Ini pohon apaan ya? Nggak ada manfaatnya karena tidak ada buahnya sama sekali”. Teman si pelancong lainnya juga menyahut, “Bener juga sih. Ini pohon yang tak ada gunanya”. Mendengar kalimat-kalimat kedua pelancong ini, pohon Plane pun menjadi sedih. “Selama beberapa waktu aku memberikanmu keteduhan dari terik matahari. Tapi, tidak ada sedikit rasa terima kasihmu. Yang ada justru kalian menganggapku tak berguna. Sungguh tak tahu terima kasih!”
Iya begitulah..
Mirip seperti kisah di atas!
Belakangan ini, di sosmed ini kita melihat banyak karyawan yang hobinya memaki-maki. Bahkan, sering terjadi segala umpatan dan makian kepada perusahaan, organisasi maupun tempat mereka bekerja muncul di sosial media.
Saya teringat kasus dimana 13 pramugari saling bergossip soal tempat kerjanya,Virgin Airlines di FB. Parahnya mereka menceritakan banyak hal buruk yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh publik. Akhirnya,ke 13 pramugari ini pun dipecat. Atau ada kisah soal pelayan restoran yang mengeluh soal tempat kerjanya lalu dipecat. Keluhannya termasuk kejengkelannya sama tempat kerja hingga pelanggan yang datang dan tidak kasih tips.
Hello? Kamu punya masalah di tempat kerja dan mengumbarnya di sosmed? Waraskah?
Sementara Anda masih tetap akan menerima gaji dari tempat itu. Sementara, masalahmu bukannya tambah selesai,malah merunyamkan masalah.
Yang jelas, sos med bukanlah tempat kamu untuk memaki-maki ataupun currhat. Sebab,ketika kamu posting di sosmed atau bahkan di status WA sekalipun, semua orang yang terkoneksi denganmu akan melihatnya.
Dan apakah persepsi orang ketika melihat kamu mempostingkan masalah dan problem pekerjaanmu di sosmed?
Pertama-tama, justru orang melihat kamu sebagai si tukang complain. Artinya, ketika kamu terbiasa mengunggah apapun di sosmed mu bisa dikatakan kamu termasuk yang suka mengumbar masalah atau problem. Meskipun problemnya mungkin itu datang dari tempat kerjamu, tetap saja mengunggahnya di sosmed membuatmu dicap secara buruk.
Kedua, kamu dianggap tidak matang dan dewasa dalam menyelesaikan masalah. Tatkala ada problem, justru yang kamu lakukan adalah memaki-maki di sosmed. Seharusnya, orang yang matang kalau ada masalah, justru berusaha menyelesaikan kepada orang yang berkepentingan. Bukannya dengan memaki-maki ataupun mengeluh panjang lebar.
Ketiga, sama seperti kisah pohon Plane di atas, kamu dianggap tidak tahu berterima kasih. Bayangkan, selama ini mungkin kamu telah mendapatkan gaji, tunjangan ataupun insentif dari perusahaan ataupun tempat kerjamu. Jika kamu selama ini telah dihidupinya, belajarlah untuk berterima kasihlah. Dan bentuk ungkapan terima kasih terhadap tempat kerja yang telah menghidupmu bukanlah dengan cara memaki-maki tempat kerjamu.
Sekali lagi, bukan berarti tempat kerja tidak ada masalah.Bisa saja ada sistem, atasan ataupun kondisi situasi yang membuatmu tak puas. Tapi, sekali lagi. Belajarlah ungkapkan pada orang yang tepat. Orang matang mencari solusi, bukan mengumbar emosi. Usahakan bisa mencari jalan keluar, bukan dengan menghujat ataupun mengumumkan keburukan tempat kerjamu. Jadilah karyawan yang tahu berterima kasih. Atau, kalaupun sulit rasanya untuk berterima kasih, setidak-tidaknya jangan meludahi tempat kerjamu. Kalau kamu betul-betul sangat tidak puas? Mungkin ada baiknya kamu keluar saja dari tempat itu. But, please.. jangan merusak!
(Anthony Dio Martin, “Best EQ trainer Indonesia”, direktur HR Excellency, ahli psikologi, speaker, penulis buku-buku best seller, host program Smart Emotion di radio SmartFM Jakarta, pengasuh rubrik Motivasi di harian Bisnis Indonesia| www.hrexcellency.com)
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |