Social Relationship adalah kemampuan seseorang untuk menyadari pentingnya interaksi dengan orang lain, lantas memiliki kesanggupan untuk mengerti, menggunakan dan mengaplikasikan berbagai cara dalam berinteraksi dengan orang lain tersebut. Dampak dari hubungan relasi yang bagus adalah keharmonisan dan tabungan emosional yang tinggi dengan orang disekelilingnya.
• Orang dengan kemampuan relasi yang tinggi akan bisa diterima di lingkungan manapun yang ia masuki. Orang-orang pun merasa nyaman dan suka dengan kehadirannya.
• Kemampuan membangun relasi dan network seringkali membuka peluang bagi lebih banyak lagi kesempatan dan keberuntungan yang tercipta dari relasi yang ia jalin, di kelak kemudian hari.
• Orang dengan ketrampilan sosial yang tinggi, membangun tabungan emosi yang tinggi dengan orang disekitarnya, sehingga pada saat ia mengalami kesulitan dan masalah, orang lain pun tergerak dan bersedia membantunya.
• Seringkali, orang dengan ketrampilan sosial timggilah yang dipercaya jadi pemimpin. Mengapa? Karena dialah yang dianggap mampu menyatukan berbagai pihak dengan kemampuan dan ketrampilan komunikasi dan interaksinya dengan berbagai pihak.
• Orang dengan kemampuan ketrampilan sosial yang tinggi punya daya pengaruh yang lebih tinggi karna kemampuannya untuk menyesuaikan dengan audiensnya serta mampu mengemas pesannya dengan baik. Dampaknya, ia akan lebih didengarkan. Daya pengaruhnya juga lebih tinggi karna ia punya strategi komunikasi yang bisa menyesuaikan dengan audiensnya.
• Dengan modal ketrampilan sosial yang tinggi, maka seseorang akan menjadi sangat fleksibel dan adaptif. Ia bisa ditaruh di lingkungan manapun, dan tetap survive. Ketika berada di lingkungan yang baru, kultur baru dan situasi yang baru, ia sanggup beradaptasi dengan baik. Nilai penyesuaiannya jauh lebih tinggi dibandingkan yang nilai ketrampilan sosialnya rendah. Makanya, ia pun sering dipilih menjadi ‘agen perubahan’ ataupun ‘katalisator perubahan’ karena sikapnya yang dinamis menghadapi hal-hal yang baru.
• Ia punya banyak teman, sahabat dan kenalan yang memungkinkan ia mengumpulkan massa dalam waktu singkat serta memiliki orang-orang yang mengikuti atau ‘follow’ dirinya. Dengan demikian, ia dapat menggunakan kekuatan dari kenalannya ini untuk berbagai hal, khususnya dalam hal memberikan pengaruh kepada mereka. Hanya saja, jika digunakan secara salah, ini bisa memberikan dampak yamg negatif.
• Networking Skills. Ketrampilan ini mencakup kemampuan untuk membangun relasi khususnya dengan orang-orang yang baru sekaligus mempertahankan hubungan yang lama. Hal ini juga mencakup jangkauan pergaulan dan jumlah orang-orang yang dikenal dan masuk dalam ranah pergaulan dan kontaknya.
• Communication Ability. Tidak ada relasi yang tercipta tanpa adanya komunikasi. Maka, bagian penting dari ketrampilan berelasi adalah mampu berkomunikasi dengan efektif. Efektif artinya ‘to the point’, jelas, tegas tapi tidak menyinggung perasaan. Bahkan cenderung membuat orang yang diajak komunikasi merasa nyaman. Ia pun menerapkan pola komunikasi yang asertif. Maksudnya adalah ia menyampaikan apa adanya yang perlu disampaikan tanpa berpura-pura ataupun ditutup-tutupi, tanpa menyinggung perasaan orang.
• Win-Win Relationship. Komponen ketrampilan sosial yang juga penting adalah hubungan yang menang-menang. Ia tidak memperdaya orang lain buat kepentingannya sendiri tapi juga memperhatikan keinginan dan kebutuhan orang lain. Inilah aspek yang membuatnya disukai.
• Emotional Bank Account. Ini soal tabungan emosi yang positif. Dia paham bahwa interaksi yang baik adalah dengan memberikan ‘penyetoran’ dengan sikap dan tindakan yang positif, bukan yang melakukan ‘penarikan’. Tabungan emosi yang positif membuat orang lain juga cenderung positif kepada orang yang memiliki ketrampilan sosial yang baik.
• Social Intelligence. Kecerdasan sosial adalah komponen kecerdasan untuk bisa menyiasati dan memberikan respon yang tepat serta efektif dalam interaksi sosial. Menurut Daniel Goleman (2016) kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang disekitarnya.
1. Apakah Anda seringkali mengalami mispersepsi atau miskomunikasi dengan orang lain, khususnyabdalam interaksi sosial Anda sehari-hari?
2. Apakah Anda seringkali mengalami konflik dan permasalahan dengan orang disekeliling Anda karena sikap, kata-kata dan tindakan Anda?
3. Apakah Anda berusaha membangun tabungan emosi yang bagus dengan orang disekitar Anda sehingga, sehingga tabungan emosi Anda di mata orang-orang disekitar Anda cenderung positif?
4. Apakah Anda dapat menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan baru atau dengan orang-orang yang baru?
5. Apakah kehadiran Anda cenderung diterima dengan positif oleh orang-orang disekitar Anda ataukah orang malah menjauhi Anda?
6. Apakah Anda bisa mengkomunikasikan ide-ide Anda secara to the point, tidak bertele-tele sehingga orang paham dengan apa yang Anda sampaikan?
7. Apakah Anda cukup asertif, tegas dan berani untuk mengutarakan apa yang Anda pikirkan dan inginkan tanpa membuat orang lain merasa tersinggung?
8. Apakah Anda berusaha membangun hubungan setara yang win-win tanpa membuat orang merasa diperdaya ataupun merasa diperalat oleh Anda?
9. Apakah Anda memiliki pergaulan yang luas dan bisa membangun interaksi yang nyaman bahkan dengan orang baru sekalipun?
10. Apakah Anda memiliki network atau jaringan pergaulan dan pertemanan yang luas?
11. Apakah dalam berkomunikasi Anda cenderung supportif, mendukung serta memberikan apresiasi yang positif bagi orang disekeliling Anda?
“Hubungan sosial itu seperti jaringan otot kita. Semakin banyak dipakai, semakin kuat dan semakin bergunalah dia” (Ted Rubin)
“Segala sesuatu yang membuat kita terganggu tentang seseorang, bisa membawa kita pada pemahaman tentang diri kita” (Carl Jung)
“Saya tidak suka orang itu, maka saya harus mengenalnya lebih dekat” (Abraham Lincoln)
“Hidup itu separuh hasil ciptaan kita. Separuhnya lagi dibentuk oleh teman-teman yang kita pilih” (Tennesse Williams)
“Orang jadi kesepian, karena mereka membangun tembok dan bukan jembatan” (Joseph F. Newton Men)
“Hati-hatilah dengan orang yang kata-katanya nggak selaras dengan tindakannya”
“Ketika kamu berhenti mengharapkan orang lain untuk sempurna, kamu akan mulai menyukai mereka apa adanya”
“Hal terpenting dalam komunikasi adalah mendengarkan apa yang tidak dikatakannya” (Peter Drucker)
“Hubungan dan interaksi menjadi semakin sulit soalnya percakapan kini terjadi lewat ketikan, pertengkaran terjadi lewat telepon dan perasaan terjadi di update status”
“Dibutuhkan hati yang kuat buat mengasihi. Tapi dibutuhkan lagi hati yang lebih kuat lagi buat mengasihi, setelah kita disakiti oleh orang lain” (Karen Salmansohn)
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |