Sarah adalah seorang profesional muda yang baru saja mendapatkan promosi sebagai manajer di perusahaannya. Dengan tanggung jawab baru ini, ia harus lebih sering terlibat dalam acara-acara networking, sesuatu yang selama ini ia hindari. Sarah selalu merasa gugup saat harus berbaur dengan orang-orang baru. Seperti angin malam yang dingin, rasa takut dinilai, khawatir ditolak, atau sekadar canggung dalam memulai percakapan menyelimuti pikirannya. Hingga suatu hari, ia diundang ke sebuah acara networking penting, yang dihadiri oleh para pemimpin industri.
Sarah tahu bahwa ini adalah kesempatan besar, tapi bayangan ketakutan kembali menghantuinya. Namun kali ini, ia memutuskan untuk melangkah dengan cara yang berbeda. Ia ingat sebuah pelajaran penting dari buku “Dig Your Well Before You’re Thirsty” karya Harvey Mackay, yang menekankan pentingnya membangun jaringan sebelum kamu benar-benar membutuhkannya. Terinspirasi oleh konsep ini, Sarah memutuskan untuk mempersiapkan dirinya dengan baik. Ia memulai dengan menyelami samudra informasi tentang siapa saja yang akan hadir. Ia mencari tahu profil para peserta, menatap foto-foto mereka, dan bahkan mencari informasi tambahan seperti minat atau latar belakang pendidikan mereka. Sarah juga membuat catatan tentang siapa yang paling ingin ia temui dan kenapa, seperti seorang pelukis yang mempersiapkan palet warnanya sebelum melukis.
Ketika tiba di acara tersebut, Sarah tidak lagi merasa seperti orang asing yang hilang di tengah kerumunan. Ia dengan percaya diri mendekati orang-orang yang telah ia pelajari sebelumnya. Sarah merasa lebih mudah memulai percakapan, karena ia sudah memiliki benang merah untuk dirajut bersama. Hasilnya, Sarah berhasil menjalin koneksi yang baik, bahkan mendapatkan beberapa prospek bisnis baru. Pengalaman ini mengubah cara pandangnya terhadap networking, yang tadinya dianggap menakutkan, kini menjadi ladang emas yang menunggu untuk dituai.
Kunci Sukses Networking: Lakukan Pekerjaan Rumahmu
Seperti yang dilakukan Sarah, salah satu kunci sukses dalam networking adalah persiapan yang matang. Networking bisa menjadi kegiatan yang menakutkan, terutama jika kita tidak siap. Rasa gugup yang seperti kabut tebal di pagi hari bisa perlahan memudar, jika kita menyiapkan diri dengan baik.
Harvey Mackay dalam bukunya “Dig Your Well Before You’re Thirsty” menekankan pentingnya memiliki jaringan yang kuat sebelum kita benar-benar membutuhkannya. Menurut Mackay, membangun jaringan adalah seperti menggali sumur sebelum kamu merasa haus—artinya, lakukan investasi dalam hubunganmu sebelum situasi mendesak muncul. Networking bukan hanya tentang mencari keuntungan di saat ini, tetapi membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan.
Keith Ferrazzi dalam bukunya “Never Eat Alone” juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana networking sebenarnya bukan hanya tentang mengambil, tetapi lebih tentang memberi. Ferrazzi menekankan bahwa kunci dari networking yang sukses adalah membangun hubungan yang tulus dan saling menguntungkan. Ia juga merekomendasikan untuk selalu mencari cara bagaimana kita bisa membantu orang lain terlebih dahulu, karena hal ini akan memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan yang mendalam.
1. Kenali Siapa yang Akan Hadir (Identify Key Attendees): Seperti penjelajah yang mempersiapkan peta sebelum memasuki hutan, temukan daftar peserta atau anggota organisasi yang mengadakan acara. Banyak organisasi sekarang menyediakan profil anggota di situs mereka. Manfaatkan ini untuk mengenali siapa saja yang mungkin hadir. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap dalam memulai percakapan.
2. Pelajari Profil Mereka (Research Their Profiles): Cari tahu lebih banyak tentang orang-orang yang ingin kamu temui. Lihat profil media sosial mereka (social media profiles), baca artikel atau berita terkait jika ada. Informasi ini bisa menjadi bahan obrolan yang bagus dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik pada mereka.
3. Catat Nama dan Wajah (Memorize Names and Faces): Menyimpan nama dan wajah dalam ingatanmu akan membantumu mengurangi kecanggungan saat bertemu langsung. Ini juga memberi kesan bahwa kamu serius ingin menjalin hubungan, bukan sekadar bertukar kartu nama.
4. Pilih Orang yang Tepat (Focus on Key Individuals): Fokuslah pada beberapa orang penting (key individuals) yang benar-benar ingin kamu kenal lebih dalam. Kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam networking. Ini akan membantumu membangun hubungan yang lebih kuat dan berarti.
5. Manfaatkan Tuan Rumah (Leverage the Host): Di acara yang lebih kecil, jangan ragu untuk meminta tuan rumah memperkenalkanmu kepada orang-orang tertentu. Ini akan membantumu memulai percakapan dengan lebih mudah dan percaya diri.
Sebuah Kisah Bagaimana CEO Startup Memenangkan Investor Kuncinya
Mari kita lihat sebuah contoh nyata dari dunia bisnis. Jake adalah CEO sebuah startup teknologi yang sedang mencari pendanaan untuk memperluas bisnisnya. Ia diundang ke sebuah acara networking yang akan dihadiri oleh beberapa investor besar. Alih-alih datang tanpa persiapan, Jake menerapkan strategi yang mirip dengan yang dilakukan Sarah. Jake membaca buku “Dig Your Well Before You’re Thirsty” dan “Never Eat Alone“, dan mulai memahami pentingnya membangun hubungan jauh sebelum ia benar-benar membutuhkan investasi.
Jake melakukan riset mendalam tentang para investor yang akan hadir. Ia mencari tahu latar belakang mereka, proyek apa yang sedang mereka dukung, dan minat khusus mereka. Jake bahkan menemukan bahwa salah satu investor kunci, Michael, adalah penggemar berat teknologi ramah lingkungan—area yang juga menjadi fokus utama startup Jake.
Ketika tiba di acara tersebut, Jake tidak membuang waktu. Ia langsung mendekati Michael, membuka percakapan tentang teknologi ramah lingkungan, dan berhasil menarik perhatiannya. Berkat persiapannya yang matang, Jake tidak hanya membuat kesan yang baik, tetapi juga berhasil mendapatkan kesempatan untuk presentasi eksklusif dengan Michael beberapa minggu kemudian. Pada akhirnya, Michael memutuskan untuk berinvestasi dalam startup Jake, membantu perusahaan tersebut tumbuh pesat dalam waktu singkat.
Jangan Takut untuk Melangkah
Networking tidak harus menjadi sesuatu yang menakutkan. Dengan persiapan yang matang dan pendekatan yang tepat, kamu bisa mengubah rasa takut menjadi peluang. Seperti Sarah dan Jake, yang dulunya canggung, kini menjadi individu yang percaya diri dalam setiap acara networking. Ingat, keberhasilan tidak datang tanpa persiapan. Jadi, sebelum menghadiri acara berikutnya, lakukan pekerjaan rumahmu dan siapkan dirimu untuk sukses.
Telp. | : | (021) 3518505 |
(021) 3862546 | ||
Fax. | : | (021) 3862546 |
: | info@hrexcellency.com | |
anthonydiomartin@hrexcellency.com | ||
Website | : | www.anthonydiomartin.com |